Thursday, November 1, 2012

Akulturasi dan relasi internakultural

Akulturasi menurut Koentjaraningrat (2005:155) mengatakan bahwa akulturasi merupakan istilah yang dalam antropologi mempunyai beberapa makna (Acculturation, atau Culture Contact). Ini semua menyangkut konsep mengenai proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan pada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unsur- unsur asing itu lambat laun diterima dan diolah kedalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu. Contoh dari Akulturasi adalah kebudayaan bali, kebudayaan bali yang kental dengan tradisi-tradisi dan budaya-budaya bali yang beraneka ragam tetap terjaga dengan baik meskipun kebudayaan barat yang masuk ke bali tetap diterima dengan baik oleh masyarakat bali

Relasi Interkultural Adalah bidang disiplin yang di buat untuk melatih pelajar untuk mengerti, berkomunikasi dan menyelesaikan tujuan tertentu diluar budayanya sendiri
Dasar dari relasi interkultural adalah mempelajari bagaimana melihat diri sendiri dan dunia dengan sudut pandang budaya lain sedangkan jika dikaji lebih mendalam, relasi interkultural bertujuan untuk mempersiapkan pelajar untuk berinteraksi dengan budaya yang sama (contoh: berinteraksi dengan masyarakat dengan tingkat ekonomi yang berbeda di Indonesia) maupun dengan budaya yang berbeda (contoh : Pekerja kantor diJakarta berinteraksi dengan penduduk suku Amazon di Brazil)

Didalam Relasi Interkultural dapat juga terjadi Komunikasi Interkultural karena komunikasi merupakan hal yang sangat dasar didalam menjalin suatu relasi atau hubungan.

Definisi Komunikasi Interkultural : Menurut Samover (1981), komunikasi interkultural terjadi ketika pengirim pesan dan penerima pesan berlatarbelakang budaya yang berbeda. Gudykunt, Kim (dalam Atsuko, Tokui. 2002:15) mendefinisikan komunikasi interkultural adalah proses abstrak dan aktivitas terpadu dan pemaknaan dalam komunikasi yang dilakukan antara orang-orang yang memiliki latar belakang berbeda. Sedangkan Yasshiro, dkk.(1998) menjelaskan bahwa komunikasi interkultural yang ideal digambarkan bila orang-orang yang terlibat dalam komunikasi melakukan interpretasi makna pesan, mengumpulkan informasi, dan melakukan pertukaran informasi tersebut untuk saling menghormati, dan bekerjasama untuk saling menguntungkan.

Dapat diambil kesimpulan bahwa komunikasi interkultural terjadi jika pemberi dan penerima pesan berasal dari budaya yang berbeda dengan tujuan untuk memahami pesan-pesan yang disampaikan dengan menghormati satu sama lain sehingga pemberi dan penerima pesan dapat saling menguntungkan.

Jika kita ambil hubungan dari akulturasi dan relasi interkultural, dapat diambil kesimpulan bahwa akulturasi dan relasi interkultural mempunyai hubungan yang erat karena percampuran budaya yang melahirkan budaya baru didalam akulturasi dapat terjadi jika budaya baru dapat membuat relasi atau hubungan yang baik dengan budaya lama, salah satu metodenya dengan berkomunikasi yang merupakan bagian dari relasi interkultural, dan tidak menutup kemungkinan bahwa relasi interkultural yang berjalan baik dapat membuat akulturasi budaya.

Sources :
Djodjok Soepardjo, Komunikasi Interkultural dalam Pendidikan Bahasa Jepang, diakses 1 November 2012 http://soepardjo.wordpress.com/2008/10/28/komunikasi-interkultural-dalam-pendidikan-bahasa-jepang/
Anonim, Intercultural relations, diakses 1 November 2012 http://en.wikipedia.org/wiki/Intercultural_relations
http://thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2007-2-00271-JP%20Bab%202.pdf

No comments:

Post a Comment