Friday, October 5, 2012

Terimakasih untuk ibu dosen yang ada disana, hahaha

Hai dunia kita berjumpa lagi, hahaha
Saya bingung mau ngomong apa ya diawal-awal soalnya udah lama ga mengarang indah, hahaha
Padahal banyak sih tugas yang harus dikarang indah, tapi refreshing dululah biar otak seger, hahahaa
Ok saya akan cerita deh, kenapa tumben-tumbenan saya mau nulis padahal saya biasanya sangat getol nulis kalo lagi galau, hahaha, biasalah curcol. tapi sekarang saya ga galau kok, malah nulis ini sambil senyam-senyum kaya orang bener, hehehe.
Jadi begini ceritanya, pada awalnya hidup saya tenang tapi semua berubah ketika tugas-tugas menyerang dan pas saya lagi mengalahkan salah satu tugas eh ga sengaja saya buka blog trus liat-liat tulisan jadul, tulisan-tulisan galau saya yang saya post, (tujuannya si biar si doi ngebaca gitu, padahal mah doi udah berenang kemana tau), hahaha mudah-mudahan doi nyasar kemari, amin, hahahaha
Lanjut cerita, eh saya akhirnya baca tugas-tugas softskill saya yang saya bikin pake bumbu-bumbu humor mahasiswa galau, trus saya jadi kangen deh sama dosen saya yang satu itu.
Dosen saya itu tipikalnya tegas tapi saya bisa liat dimatanya, kayanya dosen saya ini tipe-tipe dosen yang suka bercanda tapi bercanda ala dosen yang suka nakut-nakutin murid.
Pas pertama masuk kelasnya, biasalah saya ga tertarik, wong dari judul matkulnya aja ada"matematika"nya, fiuhh pertama kali masuk deg-degkan juga sih, soalnya ngeri ngulang, masalahnya matematik bro, gw aja ga bisa kalo ngulang bisa berabe, hahaha.
Tapi seinget saya sih diminggu pertama dosen saya cerita tentang alam semesta terus penemuan-penemuan manusia, karena dosen saya masuk sebulan sekali terus tugasnya disuruh ngeblog jadi di minggu pertama saya nulis dengan gaya normal anak kuliahan, sampe akhirnya di minggu ketiga dan seterusnya lahirlah tulisan saya yang berjudul "Milky Way Tour (Matematika & IAD)", "Jangan Berhenti (Matematika & IAD)", "Beneran deh simpel banget, (Matematika & IAD)", sampai tulisan terakhir saya untuk tugas itu yang berjudul "Art from Math??? (Matematika & IAD)".
Nah kan dari judulnya aja pertama-tama ada "matematika"nya, tapi akhirnya saya seneng sih sama pelajaran ini soalnya membahas tentang alam semesta dan ga ngebahas rumus-rumus matematika yang saya ga bisa bayangkan karena saya ga bisa matematika, hahaha.
Sebenernya sih ada sekitar 8 tulisan, tapi yang berkesan buat saya sih yang 4 diatas itu, hahaha
Pas saya abis nulis si "Jangan Berhenti (Matematika & IAD)" deh kayanya dosen itu ngomong kalo ga salah si "itu ada kalo ga dikelas ini atau dikelas sebelah ya yang nulisnya ngelawak, walaupun tugasnya bikin artikel tapi yang serius ya" hahahahahaha, seinget saya kurang lebih si kaya gitu, saya inget banget ibu dosen itu ngomongnya sambil senyum-senyum. untung saya ga ketauan yang nulisnya ngelawak, kalo ketauan bisa dicengin didepan gebetan, gengsi broooo, hahahaha
Hah singkatnya sih gitu, alesan saya bikin tulisan ini si ceritanya mau bikin ucapan terimakasih sama dosen saya yang satu itu soalnya karena dia saya sekarang kalo bikin artikel ga nyeleneh lagi, hahahaha.
pokoknya terimakasih lah bu, oh iya kalo ada maba gunadarma yang baca ini, siap-siap ya mungkin kalian bakal ketemu sama dosen yang satu ini, cluenya adalah dosen ini lulusan s2 perancis, pokoknya dijamin deg-degkan deh kalo belajar sama dia, hahahaha, tapi ngangenin juga, wong saya sampe bikin ucapan terimakasih yang panjang lebar dan ga jelas ini, hahahaha
udah ah capek ni, mau tidur dulu bro, see ya next time. thnks.
read more “Terimakasih untuk ibu dosen yang ada disana, hahaha”

Transmisi budaya dan pengaruhnya terhadap perkembangan Psikologis

Transmisi budaya adalah cara sekolompok manusia atau hewan yang berada di dalam suatu wilayah atau budaya untuk mempelajari suatu informasi baru. cara belajar sangat dipengaruhi oleh bagaimana budaya itu dapat disosialisasikan kepada anak kecil dan anak muda.
Penelitian lintas budaya didalam lima puluh tahun terakhir ini lebih berfokus kepada perbedaan antara budaya barat dan budaya timur (Chang, et al., 2010).
Beberapa peneliti percaya bahwa pembelajaran budaya yang berbeda dapat dipengaruhi oleh lingkungan fisik didalam area yang mana budaya tersebut muncul (Chang, et al., 2010).
Lingkungan yang berbeda tersebut diantaranya iklim, pola migrasi, perang, kesesuaian pertanian, dan endemik patogen. evolusi budaya, dimana pembelajaran budaya di bangun dipercaya merupakan hasil dari budaya 10.000 tahun yang lalu dan hanya mempunyai hubungan yang sedikit dengan genetika.

Hal yang penting yang harus diketahui bahwa budaya tidak diwariskan secara biologi dari orang tua ke anaknya melainkan melalui pengalaman dan partisipasi. proses yang mana anak kecil mempelajari budaya disebut enkulturasi. enkulturasi sendiri adalah suatu proses bagi seorang baik secara sadar maupun tidak sadar, mempelajari seluruh kebudayaan masyarakat

Menurut seorang ahli yang bernama M.J.Herskovits (1948). enkultirasi adalah proses sosialisasi dan menjaga suatu budaya asli secara turun-temurun, termasuk ide, konsep, dan nilai.
Dapat disimpulkan bahwa enkulturasi adalah proses pembelajaran tentang budaya yang dilakukan oleh sekelompok orang disuatu daerah secara turun-temurun untuk mewarisi budaya asli dari nenek moyang mereka.
Bentuk transmisi budaya bisa kita ambil contoh antara budaya barat dan timur, dibudaya barat kita tahu bahwa mereka bersikap apa adanya dan cenderung terbuka antara satu sama lain sedangkan budaya timur lebih bersikap menjaga sopan santun dan lebih tertutup, contoh nyatanya adalah ketika kita bertemu paman atau saudara yang lebih tua pasti budaya kita mengajarkan untuk mencium tangan sedangkan di barat mungkin itu adalah sesuatu yang aneh

Sebelum saya menjelaskan pengaruh transmisi budaya terhadap perkembangan psikologi individu, perkembangan, dan pola asuh. saya akan menjelaskan sedikit tentang psikologi individu, perkembangan dan pola asuh. 
  • Psikologi individu cenderung lebih menekankan kepada bagaimana individu bertingkah laku di kehidupan sehari-hari jika kita liat dari sudut pandang cara belajar maka tingkah laku ini sedikit banyak dipengaruhi oleh budaya juga.
  • Perkembangan adalah proses hidup manusia dari dilahirkan hingga meninggal dan banyak hal-hal yang dapat mempengaruhi perkembangan seseorang diantaranya budaya
  • Pola asuh adalah cara orang tua untuk menjaga, mendidik, dan membesarkan anak-anak mereka dan pola asuh ini sangat dipengaruhi oleh budaya, karena menurut observasi saya rata-rata ibu-ibu muda yang baru mempunyai anak cenderung meminta nasihat kepada orang tua mereka tentang bagaimana cara mengasuh anak mereka dan secara tidak langsung jika ditelusuri jika anak meminta nasihat kepada orang tua untuk mengasuh anak dan orang tua meminta nasihat kepada orang tuanya dan begitu seterusnya maka bisa di katakan bahwa itulah yang disebut enkulturasi pola asuh.

Sekarang saya akan menjelaskan tentang perbedaan dan kesamaan antara budaya dalam hal transmisi budaya melalui awal masa perkembangan dan kelekatan.
Saya akan mengambil contoh dari kedua orang tua saya, karena kemarin saya mendapat pelajaran tentang perbedaan budaya yang menghasilkan kekayaan yang luar biasa jadi saya akan menjelaskan tentang perbedaan budaya antara orang tua saya karena mereka berasal dari budaya yang berbeda.
  • Pertama ibu saya, ibu saya berasal dari kota solo dimana budaya solo yang sangat kental dengan tata krama dan sopan santun. berdasarkan observasi saya kepada keluarga besar dari ibu saya, mereka sangat menjaga sopan santun dan cenderung malu-malu. Pola asuh di keluarga ibu saya benar-benar membuat anak-anaknya sangat lekat dengan orang tuanyanya karena kebudayaan mereka yang menjaga toto kromo, saya menyimpulkan bahwa hal ini terjadi karena anak yang menjaga toto kromo adalah hasil pembelajaran dari orang tuanya dan semakin orang tua mengajarkan kepada anak maka orang tua akan lebih banyak menghabiskan waktu bersama anak dan bonding atau ikatan yang dihasilkan maka akan semakin kuat.
  • Kedua ayah saya, ayah saya berasal dari kota tegal dimana budaya tegal cenderung tidak sehalus budaya kota solo meskipun sopan santun tetap dijaga. Berdasarkan observasi saya kepada keluarga besar ayah saya, mereka cenderung lebih terbuka dan lebih terbiasa menggunakan kata-kata yang menyindir perasaan ketika bercanda antara satu sama lain, namun itulah tradisi mereka dan mereka tidak dendam atau kesal antara satu sama lain karena memang budaya mereka seperti itu. Pola asuh keluarga ayah saya setelah saya observasi cenderung kurang lekat antara anak dan orang tua mungkin karena mereka terbiasa terbuka dengan setiap orang dilingkungannya jadi mereka dekat dengan saudara-saudaranya sama seperti orang tuanya jadi bonding atau ikatan dengan orang tua tidak begitu kuat.

Kesamaan dan perbedaan dari kedua budaya tersebut adalah :
  • Kedua budaya tersebut menjaga sopan santun meskipun berbeda porsi
     
  • Kedua budaya tersebut menyayangi anak mereka dengan kasih sayang yang sama besar namun dengan cara dan pengungkapan yang berbeda.

Jadi kalau kita lihat pengaruh transmisi budaya pada perkembangan psikologis individu dari kedua budaya tersebut maka. dari budaya solo, menghasilkan individu yang sangat sopan dan dapat terbuka kepada orang lain jika sudah kenal baik karena mereka cenderung malu-malu. dan dari budaya tegal, menghasilkan individu yang easy going dan terbuka tapi terbuka ala Indonesia yaitu masih menjaga sopan santun.

Mungkin itu saja yang saya tulis semoga bermanfaat bagi pembaca dimanapun berada termasuk ibu dosen saya. 
Budaya adalah suatu kekayaan yang tak ternilai dan Indonesia adalah negara yang sangat kaya akan budaya, oleh karena itu jangan sampai perbedaan budaya membuat perpecahan karena perbedaan budaya menunjukan bahwa negara kita amat sangat kaya. Keep peace in our Indonesia

Sources :
Anonim, Cultural learning, diakses 5 oktober 2012, http://en.wikipedia.org/wiki/Cultural_learning
Juliardibachtiar, 2011, Enkulturasi dan Sosialisasi, diakses 5 oktober 2012, http://juliardibachtiar.wordpress.com/2011/03/30/enkulturasi-dan-sosialisasi/
 Bryan S. K. Kim, Annie J. Ahn, and N. Alexandra Lam, 2009, Theories and Research on Acculturation
and Enculturation Experiences among Asian American Families, http://www.springer.com/cda/content/document/cda_downloaddocument/9781603274364-c2.pdf?SGWID=0-0-45-721023-p173783148


read more “Transmisi budaya dan pengaruhnya terhadap perkembangan Psikologis”